Pages

Friday, October 16, 2015

Beji Dalem Sebatu.

Pura Sebatu, sungguh indah dan menarik, sangat berpotensi untuk dikembangkan pada konsep wisata spiritual. Pemandangan alam yang indah, air yang jernih dan suasana magis sungguh terasa begitu memasuki areal Pura Sebatu. Pura Sebatu juga merupakan Pura yang sangat keramat dan magis. Adapun sarana-sarana untuk penangkilan / melukat disini yaitu: 1.daksina pejati,terutama bagi mereka yang pertama kali melukat. 2.pejati yg dibawa hendaknya berisi pisang/biu kayu, berisi bunga tunjung warna bebas. 3.sarana muspa menggunakan kuangen dengan menggunakan bunga jempiring,sekar tunjung biru & pis bolong (uang bolong) 11 kepeng. 4.Pakaian yg di pakai nangkil yaitu pakaian adat bali, dimana pada saat melukat boleh hanya memakai kain kamen dan disarankan untuk tidak memakai perhiasan. tata cara melukat adalah sebagai berikut : 1.melakukan persembahyangan di pelinggih pura dalem pingit & kusti yang letaknya agak diatas dari tempat pesiraman,dengan menggunakan sarana kewangen. biasanya dipimpin oleh pemangku pada saat hari keagamaan spt purnama, kajeng kliwon, dsb. 2.usai sembahyang,kewangen yang ada uang kepengnya dibawa kelokasi melukat. caranya, kewangen di letakan di depan jidat atau ubun ubun seperti saat kita muspa, dengan membasahi kepala dan ubun ubun, setelah kepala basah lepas kewangan agar hanyut bersama air. 3.setelah selesai melukat,pemedek sembahyang sekali lagi di pelingih yang ada di dekat batu, sekalian nunas tirta dan bija. Keunikan dari tempat melukat di Sebatu ini adalah adanya perubahan warna air yang di pakai melukat setelah melalui badan kita, untuk orang yang memiliki penyakit biasanya airnya menjadi keruh (seperti air beras) . Disamping itu menurut pemangku setempat, Wanita yang lagi dapet tamu bulanan ( cuntaka ) dan anak kecil yang belum ketus gigi tidak diperbolehkan ikut melukat di tempat ini karena akan menangis terus menerus katanya. Jangan kaget bila pada saat melukat kita menjumpai ada penangkil yang nangklang-nengkleng seperti tarian rangda dan mengeluarkan suara suara seram atau aneh, bahkan banyak pula yang kerauhan, dan banyak lagi keanehan dan aura magis yang lainnya. Di areal paling ujung bagi pemedek yang sudah selesai melukat telah disiapkan tempat untuk ganti pakaian, kemudian pulang menyusuri jalan setapak yang penuh tanjakan dengan anak tangga yang sedikit licin namun tetap mengasikkan karena udaranya yang segar dengan diiringi kicauan burung mendayu.

Pedukuhan Siwa Bhuda.

Pedukuhan Siwa Bhuda .berada di desa Pujungan.Pupuan.Tabanan.Tepat di bawah kaki gunung Batukaru. suasan begitu tenang,sejuk dan penuh dengan aura positif.